Kamis, 19 Juli 2012

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA


(Oleh : Kamadi ,NIM.Q.100.110.225, Kelas I E )

A.    Pendahuluan
Sebagai pengelola kelas guru hendaknya mampu mengelola dan mengorganisir lingkungan dengan teratur dan diawasi agar kegiatan-kegiatan belajar terarah kepada tujuan-tujuan pendidikan. Pengawasan terhadap lingkungan belajar turut menentukan sejauh mana lingkungan tersebut menjadi lingkungan belajar yang baik. Lingkungan yang baik ialah lingkungan yang bersifat manantang dan merangsang siswa untuk belajar, memberikan rasa aman dan kepuasan dalam mencapai tujuan (Usman, 1999:10).
Sebagai pengelola kelas, guru bertanggung jawab memelihara lingkungan kelasnya agar senantiasa menyenangkan untuk belajar dan mengarahkan atau membimbing proses-proses intelelktual dan sosial di dalam kelasnya. Dengan demikian guru tidak hanya memungkinkan peserta belajar, tetapi juga mengembangkan kebiasaan bekerja dan belajar secara efektif dikalangan peserta didik. Tindakan pengolahan kelas adalah tindakan yang dilakukan guru dalam rangka penyediaan kondisi yang optimal agar proses belajar mengajar berlangsung efektif. Tindakan guru tersebut dapat berupa tindakan pencegahan yaitu dengan jalan menyediakan kondisi baik fisik maupun kondisi sosio-emosional sehingga terasa benar peserta didik merasa nyaman dan aman dalam belajar.
Tindakan lain dapat berupa tindakan korektif terhadap tingkah laku peserta didik yang menyimpang dan merusak kondisi optimal bagi proses pembelajaran berlangsung. Guru sebagai peran utama dalam pengelolaan kelas harus menyadari bahwa suasana atau kondisi kelas yang tertib merupakan suatu persyaratan perting bagai terwujudnya proses pembelajaran yang efektif. Kondisi kelas yang tertib dimana orang-orang yang tergabung dalam suatu organisasi tunduk pada peraturan yang telah ada dengan senang hati. (

Minggu, 08 Juli 2012

Proposal Penelitian Kualitatip


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu sektor yang mendapat pengalihan subsidi BBM,salah satunya dalam bentuk Bantuan Operasional Sekolah (BOS).Namun demikian,sosialisasi dana BOS ini belum dilakukan dengan baik. Penyimpangan dana BOS pun terjadi di beberapa daerah(Wiguna,2005).Penyimpangan terjadi karena ketidak tahuan orang tua tentang BOS.Kurangnya informasi ini dimanfaatkan oleh pihak sekolah untuk memungut biaya dari siswa yang sebenarnya dapat ditutup dari BOS.
Penyusunan rencana penggunaan BOS yang diajukan oleh sekolah tidak mengikutsertakan wali murid. Hal ini mengakibatkan banyak orang tua yang tidak mengetahui BOS maupun penggunaannya. Beberapa penyimpangan yang terjadi di lapangan menunjukkan bahwa ada beberapa pihak yang berusaha “menarik keuntungan” dari dana BOS,misalnya melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah.Walaupun sudah didanai  dari BOS,sekolah masih menarik uang dari siswa.Tentu saja hal tersebut menunjukkan bahwa pengalihan subsidi BBM tidak tercapai(tidk efektip). Berdasarkan fenomena yang terjadi di masyarakat,peneliti tertarik untuk meneliti keefktifan penggunaan dana BOS.

B.     Fokus Penelitian.
            Berdasarkan uraian di atas,fokus penelitian ini adalah bagaimana realisasi pemanfaatan,pertanggung jawaban keuangan,pengawasan dan sanksi serta efektifitas dana BOS SD di Kecamatan Pringkuku, Kabupaten Pacitan ?.                              
Dari latar belakang di atas, selanjutnya rumusan masalah yang akan diteliti adalah:
1.    Bagaimana realisasi pemanfaataan dana Bantuan Operasional Sekolah ?
2.    Bagaimana pertanggungjawaban keuangan dana Bantuan Operasional Sekolah?
3.      Sejauhmana pengawasan dan sanksi yang telah dilakukan tehadap sekolah penerima Bantuan   Operasioanl Sekolah ?
4.      Bagaimana efektifitas pemanfaatan dana Bantuan Operasional Sekolah  SD di       Kecamatan Pringkuku ?

C.    Tujuan Penelitian
            Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui realisasi pemanfaatan,pertanggung jawaban keuangan,pengawasan dan sanksi serta efektifitas pemanfaatan dana BOS SD di Kecamatan Pringkuku Kabupaten Pacitan.


D.    Manfaat Penelitian
            Penelitian ini diharapkan memberi gambaran kepada pemerintah dan sekolah tentang penyelenggaraan Program Bantuan Operasional Sekolah(BOS). Dengan gambaran yang cukup komprehensip,penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar evaluasi penyelenggaraan Program Bantuan Operasional Sekolah di daerah.



































BAB II
KAJIAN TEORI

A.    Wajib Belajar dan Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
Dengan adanya pengurangan subsidi bahan bakar minyak pada tahun 2005 dan sehubungan dengan penuntasan wajib belajar Pendidikan Dasar 9 tahun, pemerintah mengalihkan dana subsidi tersebut untuk mensukseskan pendidikan dasar seperti yang diamanat  dalam undang Undang. Pengalihan dana subsidi tersebut digunakan untuk. Bantuan Operasional Sekolah (BOS) bagi SD/MI/SDLB/SMP/MTs/SMPLB negeri/swasta dan Pesantren Salafiyah serta sekolah keagamaan non Islam serta SD dan SMP yang menyelenggarakan Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 tahun,(yang selanjutnya disebut sekolah).Melalui BOS,peserta didik tingkat pendidikan dasar akan dibebaskan dari beban biaya operasional sekolah. Bantuan Operasional Sekolah yang dikelola oleh sekolah meliputi biaya untuk pendaftaran,iuran bulanan  sekolah,biaya ujian bahan dan biaya praktek.
Wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun (SD dan SMP) pada tahun 1994 oleh Presiden RI sebagai gerakan nasional.Sektor pendidikan mendapatkan kucuran dana dari pemerintah sebagai akibat dari pengurangan BBM,yaitu dengan dikucurkannya Program Kompensasi Pengurangan Susidi Bahan Bakar Minyak (PKPS BBM), salah satunya adalah Bantuan Operasional sekolah (BOS) untuk tingkatan SD sederajat dan SMP sederajat,dan Bantuan Khusus Murid (BKM) untuk SMA sederajat.

B.       Ketentuan-Ketentuan Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
Berikut ini  ketentuan-ketentuan Bantuan Operasional Sekolah ( Petunjuk Teknis Penggunaan BOS ,2011).Penggunaan dana BOS di sekolah harus didasarkan pada kesepakatan dan keputusan bersama antara Tim Manajemen BOS Sekolah,Dewan Guru dan Komite sekolah.Dana BOS harus didaftar sebagai salah satu sumber penerimaan dalam RKAS/RAPBS.
1.  Kegiatan- kegiatan sekolah yang dapat dibiayai dari dana BOS:
a.    Pembelian/pengadaan buku teks pelajaran
b.    Kegiatan penerimaan siswa baru
c.    Kegiatan pembelajaran( remidi,pengayaan,ektra)
d.   Kegiatan ulangan
e.    Pembelian ATK   
f.     Langganan daya dan jasa
g.    Perawatan Sekolah
h.    Honorarium guru honorer
i.      Pengembangan  profesi guru
j.      Bantuan transportasi siswa miskin
k.    Pengelolaan dana BOS
l.      Pembelian computer untuk kegitan belajar siswa( 1 unit dalam 1 tahun    anggaran )
m.   Media pembelajaran
2.   Larangan Penggunaan Dana BOS
a.    Disimpan dalam jangka waktu lama dengan maksud dibungakan
b.    Dipinjamkan pada pihak lain
c.    Kegiatan studi banding,studi tour
d.   Membeli pakaian sragam yang bukan inventaris sekolah
e.    Rehabilitasi sedang atau berat
f.     Membangun gedung/ ruangan
g.    Menanamkan saham
h.    Dll.

C.    Monitoring,Supervisi dan Pelaporan
Untuk menghindri penyelewengan yang mungkin terjadi dan untuk menjamin keefektipan dana kompensasi  subsidi BBM maka diperlukan kegiatan monitoring dan pelaporan. Sesuai dengan petunjuk pelaksanaan Program Kompensasi pengurangan Subsidi BBM (PKPS-BBM),bentuk kegiatan yang dilakukan untuk memperlancar program tersebut adalah pemantauan,pembinaan,dan penyelesaian masalah terhadap pelaksanaan program PKPS-BBM. Tujuan kegiatan ini adalah menyakinkan dana diterima oleh yang berhak dalam jumlah,waktu,cara dan penggunaan yang tepat.
            Monitoring terhadap  BOS dilakukan oleh tim pusat,tim propinsi,tim Kabupaten/Kota dan tim sekolah. Untuk pelaksanaan program ,tim-tim ini mempunyai tugas untuk memantau penyaluran dan penyerapan dana ,penggunaan dana di tingkat sekolah ,penggunaan dan pengelolaan dana safeguarding di tingkat kabupaten/kota.Diharapkan tim-tim tersebut penyaluran dan pemanfaatan dana BOS dapat efektip
            Keanggotaan tim-tim tersebut terdiri dari berbagai elemen masyarakat yang berkompeten. Unsur-unsur tim-tim tersebut adalah sebagai berikut :
1.      Tim monitoring independen
2.      Unsur masyarakat : LSM,BMPS,maupun organisasi kemasyarakatan.
3.      Instansi pengawasan: BPK, BPKP, InspektoratJendral,/Inspektorat Propinsi, Kabupaten/ kota.
4.       Unit-Unit pengaduan masyarakat, yang terdapat di sekolah, kabupaten, propinsi dan pusat.


Ada lima jenis komponen yang dimonitor agar tujuan tersebut di atas dapat tercapai. Komponen-komponen tersebut adalah :
1.      Alokasi dana sekolah penerima bantuan
2.      .Penyaluran dan penyerapan dana
3.       Pelayanan dan penanganan pengaduan
4.      Administrasi keuangan
5.      Pelaporan.
            Sanksi terhadap penyalahgunaan wewenang yang dapat merugikan Negara dan atau sekolah dan siswa akan dijatuhkan oleh aparat/pejabat yang berwenang. Bentuk sanksi yang dapat dijatuhkan kepada oknum yang melakukan pelanggaran dapat berupa:
1.      Penerapan sanksi kepegawaian sesuai dengan perturan dan perundang-undangan yang berlaku ( pemberhentian,penurunan pangkat,mutasi kerja ).
2.      Penerapan tuntutan perbendaharaan dang anti rugi.
3.      Penerapan proses hokum.
4.      Pemblokiran dana untuk penyaluran dana periode berikutnya.
























BAB III
METODE PENELITIAN

A.    Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif kualitatif dimaknai sebagai penelitian yang bertujuan untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian secara holistic dan dengan cara mendeskripsikan dalam bentuk kata-kata dan pada suatu kontek ilmiah (Moleong,2005).
            Dalam penulisan ini peneliti akan mendeskripsikan secara holistic tentang penyaluran dan penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan mengeksplorasi permasalahan-permasalahan yang terdapat dalam penyelenggaraan program tersebut.

B.     Subyek dan Obyek Penelitian
            Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah kepala sekolah,guru dan murid-murid SD di Kecamatan Pringkuku. Obyek penelitian adalah penyaluran dan penggunaan dana BOS di SD-SD Negeri yang ada di Kecamatan Pringkuku.

C.    Lokasi,Populasi dan Sampel Penelitian
            Lokasi penelitian dalam penelitian ini adalah SD-SD Negeri yang ada di kecamatan Pringkuku. Penelitian dilakukan di SD-SD Negeri karena menurut undang-undang pendidikan SD merupakan bagian dari pendidikan dasar yang pembiayaannya ditanggung oleh negra. Sementara lokasi penelitian dilaksanakan di kecamatan Pringkuku. Populasi penelitian dalampenelitian ini  adalah kepala sekolah, guru dan murid-murid SD-SD Negeri yang ada di Kecamatan Pringkuku. Dalam penelitian ini akan diambil 10 % dari jumlah SD-SD negeri yang ada di Kecamatan Pringkuku. Dari setiap sekolah akan diwawancarai kepala sekolah, 3 orang gury, dan siswa yang jumlahnya mewakili jumlah kelas yang ada.

D.    Teknik Pengumpulan Data
            Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara kepada kepala sekolah,guru dan siswa. Agar wawancara efektif ,para enumerator yang akan langsung mewawancarai responden dibekali dengan pedoman wawancara.
            Data yang dicari dalam penelitian ini adalah :
1.      Penggunaan dana BOS
2.      Pertanggungjawaban keuangan dana BOS
3.      Pelaksanaan Pengawasan dan Sanksi.



E.     Teknik Analisa Data
            Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data kualitatip, adapun metode analisis data kualitatif menurut Sheldon( 1998 ) (dalam Moleong,1995 : 248) dibagi dalam tiga tahap yaitu :
1.    Mencatat yang menghasilkan  catatan lapangan, dengan hal ini itu diberi kode agar sumber  datanya tetap dapat ditelusuri.
2.    Mengumpulkan, memilah-milah, mengklasifikasikan, mengidentifikasi, mensitesiskan dan memuat ikhtisar.
3.    Berfikir dengan jalan membuat kategori,mencari dan menemukan pola serta hubunganhubungan, dan membuat temuan-temuan umum.

F.     Keabsahan Data
Untuk menghindari kesalahan data yang akan di analisis, maka keabsahan data perlu diuji dengan beberapa cara sebagai berikut:
1.     Pengumpulan data secara terus menerus pada subyek penelitian yang sama.
2.     Triangulasi pada sumber lain yang dapat dipertanggungjawabkan, dan bila perlu.
3.     Pengecekan oleh subyek penelitian.























DAFTAR PUSTAKA

Moleong, Lexy J., 2005, Metode Penelitian Kualitatif,Bandung, Edisi Revisi,Penerbit
              PT Remaja Rosdakarya

Undang-Undang No 20 Tahun 2003,tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Wiguna, 2005, ICW Temukan Penyimpangan BOS, Tempo Interaktif, 28 Oktober 2011, (http://www.tempointeraktif.com)

http://www.bernas.co.id/cybernas/berita.php?newsid=1845. BOS tak Ringankan Beban Orang Tua Siswa, Selasa, 11 Oktober 2011